BEST PRACTICE UNESA DALAM MENDUKUNG PROGRAM SDGS INTERNASIONAL
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s2pendsains.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/3b6a64c4-97c8-44dc-a9e9-29822be352fd.png)
SustainableDevelopment Goals (SDGs) merupakan sebuah program dunia yang saat ini menjadiorientasi pengembangan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Walaupun secaraexplisit program ini belum dikomunikasikan secara luas, namun program dankegiatan di Unesa sudah mengarah pada SDGs. Berbagai kegiatan sudahdilaksanakan Unesa dalam mendukung SDGs antara lain: mengembangkan programpendidikan berbasis ESD (Eduation for Sustainable Development) untuk Asia.Bukti kegiatan tersebut antara lain:
1. Partisipasi Unesa dalam Kegiatan ESD (Education for SustainableDevelopment) International.
Proyekpenelitian ESD dimulai sejak tahun 2016, namun kesempatan Unesa terlibat didalamnya sejak 2017 saat diundang hadir dalam pertemuan 2nd Meetingof the Asian Network to Promote Teacher Education on ESD di National Universityof Mongolia pada tanggal 24-26 November 2017. Materi yang disajikan dalampertemuan tersebut adalah Volcano Learning Project: A Potential LearningProgram to Support the Succsess of ESD in Indonesia.
Padatahun 2018 pertemuan internasional ESD dilaksanakan di Universitas PendidikanIndonesia (UPI) Bandung yang dihadiri oleh seluruh anggota dari berbagai Negaraseperti Jepang, Kamboja, Republik Korea, Mongolia, Filipina, Laos, Myanmar, danThailand. Pertemuan ini bertemakan Towards Achieving the SustainableDevelopment Goals through Education yang di selenggarakan oleh OkayamaUniversity, Universitas Pendidikan Indonesia, JSPS (Japan Society for thePromotion of Science Core-to-Core Program. Materi yang disajikan berjudul “TheDevelopmentof ESD on Curriculum’s Science Teaching Material”.
Gambar2. Foto bersama saat persiapan pertemuan 5th Meeting of the AsianNetwork to Promote Teacher Education on ESD: Towards Achieving the SustainableDevelopment Goals through Education
KegiatanESD berakhir pada tahun 2019. Ditandai dengan pertemuan yang diselenggarakanpada bulan Oktober 2019 dengan dihadiri perwakilan dari 43 negara. Agendapertemuan ini menandai berakhirnya kegiatan ESD internasional yang disponsori olehJSPS Core-to core-Program dengan dihasilkannya sebuah dokumen Guide for theEffective Dissemination of The Asia-Pacific ESD Teacher Competency Frameworksebagai luaran kegiatan Project “Teacher Education for ESD in the Asia-FacificRegion”. Dokumen tersebut dapat diakses pada http://ceteesd.ed.okayama-u.ac.jp/pdf/200511.pdf. Tema kegiatan ini adalah Teaching for 2030:Multi Layering ESD dan GCED for innovations in Teacher Education towards theSDGs and ESD for 2030.
Gambar3. Hadir dalam 2019 Global Conference on Teacher Education for Education forSustainable Development pada tanggal 22-25 November 2019 di Okayama UniversityJepan
Berbagai publikasi yangdihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain:
a. Hariyono,E., Abadi, Liliasari, Wijaya, A F C., Fujii H.(2018). Designing Geoscience Learning for Sustainable Development: AProfessional Competency Assessment for Postgraduates Students in ScienceEducation Program. Jurnal PenelitianFisika dan Aplikasinya (JPFA), 8 (2), pp. 61-70.
b. Hariyono, E., Madlazim, & Anggrayni, S. (2019). Theeffectiveness of volcanology learning through inquiry based on education forsustainable development (ESD). Journal of Science Education, 20(2),pp.108-116.
c. Jauhariyah, M. N. R., Hariyono, E., Abidin, E. N., &Prahani, B. K. (2019). Fostering prospective physics teachers’ creativity inanalysing education for sustainable development based curricula. Journalof Physics: Conference Series, Volume 1417, No. 012086.
d. Wijaya, A. F. C., Rusdiana, D., Widodo A., &Hariyono, E. (2019). The development of ESD on curriculum’s science teachingmaterial. Conference Book of the 2019 Global Conference of TeacherEducation for Education for Sustainable Development, p.42.
e. Wijaya, A. F. C., Rusdiana, D., Muslim, & Hariyono E.(2019). The profile of ESD on curriculum implementation in junior and seniorhigh school level in Indonesia. Meeting Abstracts of the 6th Meeting ofthe Asian Network to Promote Teacher Education on ESD, p.5-6.
2. Keterlibatan Unesa dalam ATECCE
Sebagaikelanjutan dari kegiatan bersama yang didukung oleh JSPS Core-to core-Programadalah ATECCE (Asian Framework of Teacher Education Programme for ClimateChange Education). Program ini diikuti oleh 9 lembaga dari 9 negara di AsiaPasifik yang meliputi Kazakhstan, Mongolia, China, India, Thailand, Malaysia, Jepang,Filipina, dan Indonesia dalam rangka mendukung tercapainya SDGs 13 yaituClimate Action.
Gambar4. Peta Negara dan institusi yang berpartisipasi dalam program penelitianinternasional tentang perubahan iklim
Program inibertujuan untuk mengembangkan kerangka kerja (framework) untuk programpendidikan guru untuk pendidikan perubahan iklim di Asia Pasifik danmendiseminasikannya melalui kegiatan kolaborasi dengan Negara-negara yangtergabung dalam 9 negara Asia yang memiliki pusat keunggulan di bidang ESDyaitu: China, India, Indonesia, Jepang,Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, Filipina, dan Thailand.
Unesa memiliki kontribusi penting dalam penelitiantersebut karena terpilih menjadi salah satu anggota tim bersama dengan delegasidari institusi 9 negara lain. Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah:
a. Pertemuan pertama dilaksanakan secaraonline pada tanggal 17 Maret 2021. Pada pertemuan tersebut partisipan darilembabaga pendidikan guru menyajikan laporan terkait pendidikan perubahan iklimdi Negara dan institusinya serta dokumen kebijakan terkait dengan ESD danpendidikan perubahan iklim.
Gambar 5. Slide dokumentasi presentasiATECCE pertemuan pertama
b. Pertemuankedua dilaksanakan secara online pada tanggal 24 September 2021. Setiappartisipan melakukan presentasi terkait praktik yang sedang dilaksanakan danprospek pendidikan guru untuk pendidikan perubahan iklim (CCE) bagi setiapinstitusi di setiap Negara peserta.
Gambar 6. Slide dokumentasi presentasiATECCE pertemuan kedua
Semua informasi kegiatan bisa dilihat melaluiwebsite http:// ceteesd.ed.okayama-u.ac.jp